Panglima Komando Armada II (Pangkoarmada II) Laksamana Muda TNI Mintoro Yulianto, S.Sos., M.Si memerintahkan jajarannya Lantamal VIII untuk bergerak cepat dalam membantu evakuasi korban bencana tanah longsor di tambang emas illegal yang berada di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Bolaang Mongondow, Mando, Sulut, Rabu (6/3).
Manado, Koranpelita.com- Hingga Rabu (6/3), dilaporkan korban yang berhasil dievakuasi sebanyak 27 orang dengan rincian 19 orang selamat dan 8 orang meninggal dunia.
Berkaitan dengan perintah Pangkoarmada II tersebut, Komandan Lantamal VIII Laksma TNI Gig Jonias Mozes Sipasulta, M.mar., Stud menurunkan Batalyon Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) VIII Bitung sebanyak satu Satuan Setingkat Peleton (SST) sejak hari pertama terjadi bencana tanah longsor yang dipimpin oleh Danyonmarhanlan VIII Letkol Marinir Nandang Permana Jaya, S.E.
Pangkoarmada II juga memerintahkan langsung kepada Danyonmarhanlan VIII untuk dapat terjun langsung ke Lokasi bencana tanah longsor tersebut yang merupakan area pertambangan dimana area tersebut dikelola oleh rakyat sekitar Desa Bakan Kecamatan Lolayan Bolmong Sulut sehingga menimpa puluhan penduduk yang sedang beraktifitas, sejak hari Selasa (26/2) malam.
Penggalian material longsor yang menimbun korban di lokasi penambangan rakyat terus dilakukan 24 jam nonstop dengan sistem shift. Begitupun tim evakuasi yang terdiri dari SAR gabungan juga melaksanakan tugasnya 24 jam nonstop sejak Senin (4/3) pagi ketika hasil kajian di lokasi sudah memungkinkan tim evakuasi masuk ke lubang.
Hingga berita ini diturunkan, jumlah korban masih belum dapat dipastikan, karena masih ada korban yang tertimbun di dalam reruntuhan. Segala upaya dilakukan oleh tim SAR untuk menemukan korban.
Untuk sementara, Tim SAR sudah mengevakuasi sebanyak 13 kantong jenazah. Kendala yang menghambat para petugas yakni, material besar yang menimbun di dalam gua, yang diperkirakan sebagai lokasi korban tertimbun. (ay)