Jakarta, Koranpelita.com
DPR akan melakukan “fit and proper test” atau uji kelayakan dan kepatutan terhadap 11 Calon Hakim Konstitusi (MK) untuk mengisi kekosongan Hakim Konstitusi (HK), juga terhadap empat) Calon Hakim Agung yang telah diajukan oleh Komisi Yudisial (KY).
Demikian diinformasikan Ketua DPR Bambang Soesatyo Selasa (5/3) di Jakarta. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah juga bahwa DPR akan melakukan “fit and proper test” terhadap 16 calon Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) periode 2019 – 2024.
Untuk keperluan itub semua, kata Bambang yang akrab dipanggil Bamsoet itu, Pimpinan DPR berharap agar semua proses dilakukan dengan transparan dan lebih cepat diselesaikan dalam Masa Persidangan IV yang singkat ini.
Disamping itu lanjut dia, DPR juga akan memberi pertimbangan terhadap Calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh dari Negara-Negara Sahabat, serta akan memberikan pertimbangan terhadap permohonan kewarganegaraan Republik Indonesia atas nama Egwuatu Godstime Ouseloka yang merupakan atlit sepak bola.
Ditegaskannya, Pimpinan Dewan juga meminta pelaksanaan tugas Panitia Kerja yang dibentuk melalui alat kelengkapan Dewan, Tim Pemantau, dan Tim Pengawas DPR, segera menyelesaikan tugas di sisa waktu kerja dan menyampaikan laporan akhir di dalam rapat paripurna DPR RI yang akan datang.
Bamsoet menjelaskan, dalam setiap masa persidangan, DPR terus berupaya meningkatkan peran diplomasi parlemen guna memberikan sumbangan yang berarti bagi peningkatan diplomasi Indonesia di dunia internasional. Untuk itu, DPR akan mengirim delegasi untuk menghadiri pertemuan dan sidang/konferensi organisasi parlemen regional maupun Kerja Sama Organisasi Internasional.
Diantarnya akan mengirim delegasi ke Sidang Organisasi Parlemen Negara-Negara OKI (Parliamentary Union of OIC Member States/PUIC) ke-14 pada tanggal 11-14 Maret 2019 di Maroko, dan ke Sidang Organisasi Persatuan Antar Parlemen (Inter- Parliamentary Union/IPU) ke-140 pada tanggal 6 – 10 April 2019 di Qatar.
“Agenda Sidang IPU ini meliputi sesi governing council, debat umum, serta sejumlah pertemuan komite dan beberapa pertemuan geopolitik lainnya,” terang Bamsoet.
Terakhir dia mengajak semua elemen bangsa untuk menjadikan Pemilu 2019 sebagai pintu gerbang menuju kemajuan dan kejayaan bangsa. “Kalau kita sukses melaksanakan pemilu secara damai, maka Indonesia akan menjadi pendatang baru sebagai kampiun demokrasi baru di dunia,” tegas dia.
Karena itu, papar Bamsoet, jadikan Pemilu sebagai persaingan ide dan gagasan, adu visi dan program, serta lomba kecerdasan strategi untuk meraih simpati dan dukungan rakyat. Jauhkan pemilu dari pertentangan dan permusuhan yang dapat memporak-porandakan dan merobek -robek persatuan dan kebinnekaan.
“Ideologi Pancasila dan NKRI adalah harga mati yang harus kita pertahankan dan kita bela sampai titik darah penghabisan. Sekali lagi, Demokrasi adalah adu visi bukan caci maki,” pungkas Bamsoet. (kh)