Pandeglang, Koranpelita.com
Sejumlahi wilayah Banten memberikan dukungan penuh kepada pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma’ruf Amin. Deklarasi dukungan tersebut disampaikan dalam forum Silaturrahmi Ulama Banten yang digelar di kediaman Abuya Ahmad Muhtadi bin Dimyathi al-Bantani di Cidahu, Pandeglang, Banten, Minggu (3/3)
“Sukses saudara saya (Kiai Ma’ruf), sukses Pak Jokowi, sukses, sukses, sukses,” ujar Abuya Muhtadi Dimyathi disambut teriakan ‘sukses’ ratusan ulama Banten usai memimpin doa bersama untuk kesuksesan pasangan Jokowi-Kiai Ma’ruf.
Ditanya bentuk dukungan yang akan diberikan, ulama kharismatik Banten ini tidak menyebutkan secara rinci. Namun yang jelas, dirinya akan berjuang kekuat tenaga untuk membantu kemenangan Jokowi-Kiai Ma’ruf dalam Pilpres 2019.
Abuya Ahmad Muhtadi bin Dimyathi al-Bantani atau dikenal dengan Abuya Muhtadi Dimyathi adalah ulama kharismatik dan mufti Syafi’iyyah nasionalis dari Banten. Abuya Muhtadi adalah putra Abuya Muhammad Dimyathi al-Bantani, pendiri Pondok Pesantren Roudotul ‘Ulum Cidahu, Pandeglang.
Sementara Kiai Ma’ruf Amin mengaku bersyukur atas dukungan para ulama di wilayah Banten tersebut. “Hari ini, di tempatnya Abuya Muhtadi, (hadir)ulama-ulama Banten, jadi tadi yang hadir dari beberapa ulama daerah di sekitar Banten. Alhamdulillah, atas ajakan Abuya Mutadi, semua mendukung Pak Jokowi dengan saya di dalam pilpres yang akan datang,” paparnya.
Mantan Rais Aam PBNU ini optimistis dengan dukungan para ulama, elektabilitas paslon 01 akan meningkat. “InsyaAllah elektabilitasnya akan naik,” katanya. Kiai Ma’ruf Amin lantas menjelaskan bentuk dukungan Abuya Muhtadi sebagai ulama kharismatik adalah dengan mengajak para kiai di wilayah Banten untuk bersama-sama ikut mendukung Jokowi-Kiai Ma’ruf. “Kalau beliau sudah ngajak, itu artinya beliau sudah luar biasa untuk mengajak semua murid-muridnya yang tersebar dimana-mana, mengajak mendukung Pak Jokowi dengan saya,” paparnya.
Kiai Ma’ruf dalam sambutannya juga mengajak para ulama dan seluruh elemen bangsa dari segala upaya yang merusak kesepakatan-kesepakatan yang telah disepakati para ulama dan pendiri bangsa terdahulu hingga terbentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (kh)