Pengdali banjir dan Rondo wilayah padat penduduk tidak lagi menggunakan sistem poldet. Melainkan menggunakan long storage.
Jakarta, KP
Pengendalian banjir dan rob terutama di wilayah yang padat penduduk tidak lagi gunakan sistem polder melainkan long storage seperti di Kota dan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
. “Biasanya polder itu berbentuk kolam, tetapi karena berada di wilayah permukiman kita buat _long storage_ dimana pada bagian ujungnya kita taruh pompa,” kata. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Senin (25.2).
Proyek tersebut akan rampung pada akhir 2019, namun Menteri Basuki menargetkan pada musim hujan mendatang sudah bisa dioperasikan.
“Secara keseluruhan progres pengerjaan tanggul sudah 60 persen. Untuk tanggul sudah tertutup semua, sehingga pada banjir besar kemarin air sudah tidak limpas tapi masih tipis sehingga kita akan tinggikan lagi 60 cm menjadi 3 meter dari sekarang 2,4 meter,” kata Menteri Basuki.
Diharapkan, dengan ketinggian tanggul yang tepat, pembangunan tanggul rob dapat bermanfaat untuk jangka waktu yang lama. Total panjang tanggul yang dibangun sepanjang 7,2 Km.
Jumlah pompa yang akan dipasang sebanyak 10 x 2 m3/detik sehingga total 20 m3/detik yang akan melayani _catchment area_ seluas 35 ribu hektar. Pompa-pompa tersebut saat ini sedang dalam tahapan pengiriman.
Pembangunan pengendali banjir dan rob Pekalongan terbagi menjadi tiga paket kontraktual. Paket I berupa pekerjaan tanggul dan _long storage_ sepanjang 2,85 km lebar 30 m,. Normalisasi dan pemasangan parapet Sungai Mrican, pembangunan rumah pompa Mrican dan rumah pompa Silempeng. Proyek ini dibiayai APBN 2017-2019 senilai Rp 145,47 miliar..(oto)