Namanya, Rocky Gerung. Intelektual yang sering disebut sebagai filsuf, karena ia memang lulusan filsafat UI. Banyak kalimatnya yang menarik dan dikutip orang. Misalnya saja devinisinya tentang sunyi: sunyi itu bunyi yang sembunyi.
Kini, ia menjadi tokoh paling populer di sosial media. Kritis dan sedang menjadi ‘incaran’ kasus hukum. Statmennya selalu membuat orang yang dikritik panas. Tapi justru karena itu, ketenarannya semakin melonjak.
Lahir di Manado, Sulawesi Utara, seperti apa sejatinya latar batin pria bertanggal lahir 20 Januari 1959 ini? Adakah pawukon dan weton mempengaruhi karakternya saat ini?
Baiklah. Intelektual yang sering disebut sebaai filsuf ini baru genap berusia 60 tahun. Sebagai tokoh publik, Rocky pernah menjadi dosen di UI, kampus yang menjadi almamaternya.
Lahir tanggal 20 Januari 1959, Rocky Gerung memiliki weton Selasa Kliwon. Sedang dalam kalender Jawa, ia lahir pada 10 Rejeb 1890 J. Dari wetonnya itulah ia memiliki kemampuan membangun jaringan pergaulan yang luas, seperti umumnya sifat orang yang lahir pada hari Selasa.
Sementara pasaran Kliwon, membuatnya agak urakan. Tapi ai memang pandai berbicara dan mudah bergaul. Ada ambisi yang besar setiap ia menginginkan sesuatu. Tapi di balik semua itu, ia banyak selamat karena doa-doanya kuat.
Berdasarkan Pawukon, ia lahir pada Wuku Kurantil. Ini membuatnya dilambangkan sebagai burung Slindhitan yang tidak betah menganggaur. Bersama itu, hidupnya djuga diibaratkan membawa umbul-umbul, sehingga membawanya mampu hidup senang.
Teropong batin itulah yang membuat Rocky menjadi seperti sekarang ini. Ia memang hidup di tengah pergaulan yang luas di antara para pemikir. Pertalian Rocky dengan Universitas Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1979. Saat itu, ia menjadi mahasiswa jurusan ilmu politik.
Tapi ia pindah ke jurusan ilmu filsafat lalu lulus di tahun 1986. Pada saat itulah ia dekat dengan tokoh-tokoh pergerakan yang kemudian melegenda seperti Hariman Siregar atau Marsillam Simanjuntak.
Begitu lulus, sepanjang lebih dari 20 tahun menjadi pengajar di UI. Ia meninggalkan kampusnya pada 2015. Sudah sejak lama, Rocky termasuk intelekual yang aktif, misalnya saja mendirikan Institut Setara. Di sana ada nama-nama besar seperti Gus Dur atau Azyumardi Azra.(is)